Selasa, 26 Agustus 2014

Frasa,PREFIKS, INFIKS, SUFIKS,konjungsi

1.FRASA
Ciri-ciri Frasa
Sesuai dengan definisi-definisi yang dikemukakan para ahli, maka dapat mengidentifikasi frasa sebagai suatu satuan atau konstruksi yang berciri:
1.     terdiri atas dua kata atau lebih yang berhubungan dan membentuk suatu kesatuan,
2.    tidak bersifat predikatif,
3.    tidak berciri klausa,
4.    merupakan unsur pembentuk klausa, dan
5.    menempati salah satu unsur atau fungsi dalam kalimat.
Selain itu, ciri atau kriteria lain yang dapat dipakai untuk menandai frasa yakni dengan menggunakan kriteria unsur suprasegmental berupa intonasi. Unsur suprasegmental yang dipakai adalah jeda.
 2.PREFIKS, INFIKS, SUFIKS
A. Prefiks
Awalan atau prefiks adalah sebuah afiks yang dibubuhkan pada awal sebuah kata dasar. Kata “prefiks” sendiri diserap dari kata “prefix” yang terdiri dari kata dasar “fix” yang berarti “membubuhi” dan prefiks “pre-“, yang berarti “sebelum”.
Bahasa Indonesia terutama banyak menggunakan prefiks untuk menurunkan sebuah kata. Dalam studi bahasa Semitik, sebuah prefiks disebut dengan “preformatif”, karena prefiks dapat mengubah bentuk kata yang dibubuhinya.
Contoh prefiks dalam bahasa Indonesia:
berlari: ber- adalah prefiks yang memiliki arti “melakukan”
seekor: se- adalah prefiks yang memiliki arti “satu”
mahakuasa: maha- adalah prefiks serapan yang memiliki arti “paling”

B. INFIKS
Contoh infiks:
gembung -> gelembung (V -> N)
getar -> geletar (N -> V)
gigi -> geligi (N -> V)
luhur -> leluhur (Adj -> N)
sidik -> selidik (V -> Adj)
tapak -> telapak (N -> N
tunjuk -> telunjuk (V -> N)
C.SUFIKS
Contoh sufiks :
1. Tempat
  Contoh: pangkalan, pegangan, tumpuan, hadapan, dan lain-lain.
2. Perkakas atau alat
  Contoh: ayunan, kurungan, timbangan, pikulan, dan lain-lain.
3. Hal atau cara
  Contoh: Didikan: dapat berarti hal mendidik atau cara mendidik.
  Balasan: hal membalas atau cara membalas.
4. Akibat atau hasil perbuatan
 Contoh: buatan, hukuman, balasan, karangan, dan lain-lain.
5. Sesuatu yang di… atau sesuatu yang telah... seperti yang telah disebut dalam kata dasa
 3. Contoh kalimat konjungsi.
1. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya. Seperti : biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, dan meskipun demikian/begitu. Contoh : kami kurang setuju dengan usulan dia. Biarpun begitu, kami tetap menghargainya.
 2. Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya, seperti : sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya . Contoh : kami akan memulai pelajaran ini dengan berjalan kaki. Sesudah itu kami akan istirahat dirumah penduduk
3.Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain diluat dari yang telah dinyatakan sebelumnya, seperti : tambahan pula, lagi pula, dan selain itu. Contoh :  kami menyambut pagi ini dengan sukacita. Tambahan pula, burung-burung juga ramai berkicau.
4.Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, seperti : sebaliknya. Contoh : kita jangan terus menebang pohon-pohon di hutan ini. Sebaliknya, kita harus menanam bibit-bibit pohon baru.
5. Konjungsi yang menyatakna keadaan yang sebenarnya, seperti :  sesungguhnya dan bahwasannya. Contoh : kita dilanda banjir besar tahun ini. Sesungguhnya, bencana ini telah kita ramalkan tahun kemarin
6. Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya, seperti : malahan dan bahkan. Contoh : rumah-rumah di kalimantan kebanyakan didirikan di tepi sungai. Bahkan, ada kampunng di tengah laut yang dangkal
7.     Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya, seperti : namun dan akan tetapi. Contoh : keadaanya memang sudah aman. Akan tetapi, kita tetap harus waspada.
8.     Konjungsi yang menyatakna konsekuensi, seperti : dengan demikian . Contoh : kamu telah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian, kamu harus menanggung semua resikonya